Sejarah Tan Hu Cin Jin dan Berdirinya Kelenteng Hoo Tong Bio

Authors

  • Mahfud Mahfud Pendidikan Sejarah, Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi, Indonesia Author
  • Intan Priastuti Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi Author
  • Annisa Fitri Lestari Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi Author
  • Febri Indah Lestari Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi Author
  • Ega Maulina Oktaviyani Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi Author
  • Nur Anisa’atus Sa’adah Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi Author
  • Kholifatur Rosidah Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi Author

Keywords:

Sejarah, Kongco, Tionghoa, Kelenteng Peribadatan

Abstract

Penelitian ini berfokus pada kisah perjalanan Chen Fu Zhen Ren dalam membangun kuil Ho Tong Bio. Kuil ini digunakan sebagai tempat peribadatan umat Tionghoa diseluruh Indonesia yang bertempat di Banyuwangi. Ho Tong Bio merupakan kuil terbesar atau induk, karena dipercaya kuil tertua yang pertama kali di Jawa Timur. Kisah perjalanan Chen Fu Zhen Ren dimulai dari Bali sampai ke tanah Blambangan dan dikuti dengan dua pengawal setianya. Pada awalnya kuil ini dinamakan Ho Tong Bio, tetapi pada kepemimpinan Presiden Soeharto di ganti menjadi Nara Raksita karena tidak boleh melestarikan Bahasa Mandarin. Kemudian saat kepemimpinan Presiden Abdurahman Wahid diganti kembali menjadi Ho Tong Bio. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yakni dengan wawancara, observasi langsung, pengumpulan data, dan analisis visual serta studi dokumen.

References

Adytira, R., & Mochamad, A. S. (2019). Potensi Pariwisata Religi di Kabupaten Banyuwangi. JSMBI Jurnal Sains Manajemen dan Bisnis Indonesia, 9(2), 40-48.

Buku T.I.T.D. NARA RAKSITA dengan judul RIWAYAT YANG MULIA KONGCO CHEN FU ZHENREN

Groeneveldt, W.,P. 2009. Nusantara dalam Catatan Tionghoa. Jakarta: Komunitas Bambu.

Hidajat. 1977. Masyarakat dan Kebudayaan Cina di Indonesia. Bandung: Penerbit Tarsito

Margana, Sri. 2012. Ujung Timur Jawa, 1763-1813: Perebutan Hegemoni Blambangan. Yogyakarta: Pustaka Ifada

Jebeng Thulik Banyuwangi. 3 Agustus 2011. Kuil Hoo Tong Bio: Salah satu kuil tertua di Indonesia. Diarsipkan 2014-01-10 di Wayback Machine

KIONG, K. S. H., MASA, P. F. P., & BARU, O. (2018). JURNAL DIAKRONIKA.

Rekaman Suara dari Bapak Ong Kwok Yu

ROHMAH, D. S. A. Pengaruh Kebijakan Pemerintah Indonesia Era Reformasi terhadap Etnis Tionghoa di Jawa Tahun 2000-2014 (Doctoral dissertation, Fakultas Ilmu Budaya).

Salmon, Claudine dan Sidharta, Myra. 24 Juni 2000. Kebudayaan Asia-Dari Kapten Hingga Nenek Moyang yang Didewakan: Pemujaan Terhadap Kongco di Jawa Timur dan Bali (Abad ke-18 dan 20). Hal.27

WIJAYA, P. A. Ruang Publik Masyarakat Etnis Tionghoa Dan Keterlibatannya Dalam Forum Kerukunan Umat Beragama Di Banyuwangi (Doctoral dissertation, FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK).

Winarni, R., Badriyanto, B. S., & Handayani, S. A. REVITALISASI BUDAYA SENI DAN SASTRA CINA PASCA-ORDE BARU.

Downloads

Published

2024-03-26

How to Cite

Sejarah Tan Hu Cin Jin dan Berdirinya Kelenteng Hoo Tong Bio. (2024). SINGOSARI: Jurnal Perkumpulan Prodi Pendidikan Sejarah Se-Indonesia (P3SI) Wilayah Jawa Timur, 1(1), 1-7. https://jurnal.sekawansiji.org/index.php/singosari/article/view/1